Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Pertanian Unpad ,Meskipun Jurusan ini bukan Jurusan Utama saya sejak awal tapi saya punya ekspetasi menggebrak mutu Pertanian di Indonesia khususnya berbau PANGAN PERTANIAN.

Minggu, 25 September 2011

Manajemen Pemasaran Agribisnis Kelapa Sawit -


Identifikasi Manajemen Pemasaran Kelapa Sawit
Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar kedua setelah Malaysia. Karena kelapa sawit merupakan salah satu komoditi andalan Indonesia. Walaupun produksi minyak nabati produksi minyak kelapa sawit mengalami kenaikan cukup pesat dari tahun ke tahun. Namun Indonesia tidak luput dari hal yang tidak mendukung seperti pengaruh cuaca buruk (badai El Nino), sehingga menyebabkan kadar asam minyak kelapa sawit tinggi. Hal ini mengakibatkan mutu minyak kelapa sawit bervariatif.
Walaupun begitu prospek minyak sawit cukup menjanjikan didasawarsa millenium ini, indikatornya dilihat dari meningkatnya konsumsi kelapa sawit dunia. Harapan dan perkiraan naiknya produksi dan pemasaran minyak kelapa sawit dunia terutama oleh negara-negara penghasil utama minyak kelapa sawit ternyata tidak diikuti oleh perkembangan pemasaran minyak kelapa sawit di Indonesia kuartal pertama tahun 2000 ini. Sebagai contoh adalah mekanisme tender yang dilaksanakan oleh pihak PT Perkebunan Nusantara diwakili Kantor Pemasaran Bersama , tidak menunjukkan gairah pasar yang diharapkan. Terjadi penurunan volume rata - rata penjualan diawal tahun 2000 tersebut.
Sebagai komoditi yang bebas diperdagangkan di pasar internasional , perdagangan minyak sawit Indonesia sangat dipengaruhi oleh perubahan - perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal yang berimplikasi pada produksi dan perdagangan minyak sawit Indonesia. Ekspor minyak sawit Indonesia umumnya ditujukan untuk pasar ekspor Eropa. Maka sedikit masalah pada minyak sawit Indonesia akan mengancam kelangsungan ekspor minyak sawit . Disamping itu adanya peluang - peluang yang ada karena masih banyaknya lahan potensial dan strategi pemasaran yang tepat khususnya dalam menjual minyak kelapa sawit merupakan masalah yang cukup dipecahkan dalam rangka mengembalikan kepercayaan dunia terhadap mutu minyak sawit Indonesia serta rangka memenangkan persaingan ekspor minyak sawit dan selain terhadap produsen minyak nabati lainnya yang merupakan substistusi minyak sawit.
Secara internal penjualan di Kantor Pemasaran Bersama, menjelang awal tahun 2000 nilai penjualan dengan mekanisme tender menciut drastis. Menurut pelaku pasar, diperkirakan karena adanya penjualan langsung dari pihak produsen kepada procesor, tanpa mekanisme tender . Mekanisme ini dikhawatirkan akan merusak mekanisme tender yang sedang digalakkan. Disamping itu kondisi politik yang sedang tidak begitu menguntungkan perekonomian menyebabkan para procesor lebih cenderung untuk berhati-hati dalam melakukan pengadaan stok CPO. Namun pihak PTP yang diwakili KPB tetap menyelengarakan tender karena cukup diakui akan mampu mendapatkan harga terbaik.
Kantor Pemasaran Bersama KPB merupakan suatu organisasi yang memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di seluruh Indonesia. Minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil, CPO, merupakan salah satu produk yang ditangani oleh KPB khususnya Divisi Penjualan Kelapa Sawit. Mekanisme tender merupakan salah satu metoda penjualan yang terdapat di Divisi Kelapa Sawit selain dari metoda - metoda lainnya seperti free sale dan Long Term Contract.
Dari berbagai masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Faktor - faktor apakah yang perlu dipertimbangkan pada harga penjualan minyak kelapa sawit di dalam negeri khususnya di Kantor Pemasaran Bersama ?
2. Metoda penjualan apakah yang terbaik untuk metoda - metoda penjualan yang dilaksankan saat ini oleh Kantor Pemasaran Bersama ?


Dari permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi faktor - faktor yang dipertimbangkan pada penjualan minyak kelapa sawit di Kantor Pemasaran Bersama
2. Mengkaji kemungkinan - kemungkinan alternatif metoda penjualan yang lain yang dapat diterapkan di Kantor Pemasaran Bersama

Metoda pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan identifikasi eksternal dan internal dari kondisi perdagangan minyak kelapa sawit dewasa ini. Setelah itu dilakukan analisa proses hirarki dari elemen - elemen yang merupakan kesimpulan sesuai analisa disebelumnya untuk dilakukan suatu pengambilan keputusan tentang alternatif penjualan apakah yang merupakan metoda penjualan terbaik didukung dengan kondisi perekonomian minyak kelapa sawit saat penelitian tersebut berlangsung.
Penilaian secara konseptual dilakukan dengan mengadakan pertanyaan - pertanyaan kepada pihak manajemen juga untuk data - data sekunder lainnya, seperti misalnya kondisi perekonomian minyak kelapa sawit di Indonesia dan formula LTC. Data lain seperti perdagangan ekspor dan impor diperoleh dari lembaga - lembaga penyedia data statistik dan studi perpustakaan . Untuk melakukan pengambilan keputusan dilakukan dengan kuestioner secara sengaja terhadap para pakar atau yang berpengalaman dalam menangani masalah kelapa sawit Indonesia.
Menurut penelitian ini, hal - hal yang mempengaruhi fluktuasi harga pada penjualan minyak kelapa sawit terutama mempertimbangkan harga, supply/demand, kondisi politik dan keamanan, serta perubahan teknologi yang berlangsung. Derivatif lain yang juga dipertimbangkan berkaitan dengan kondisi diatas adalah kurs, substitusi, produksi, kebijaksanaan /peraturan pemerintah dan cadangan minyak kelapa sawit.
Dari penelitian selain teridentifikasi faktor - faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi nilai penjualan CPO, dan untuk mengantisipasi faktor - faktor tersebut pihak KPB khususnya divisi penjualan kelapa sawit menggunakan mekanisme penjualan dengan tender, penjualan bebas dan long term kontrak. Alternatif lain dari metoda penjualan yang ada tersebut yaitu bursa berjangka dan e - commerce belum dapat diadakan.
Hendaknya pihak KPB khususnya divisi penjualan kelapa sawit juga mempertimbangkan penggunaan mekanisme penjualan lain seperti bursa berjangka dan eletronic commerce khususnya untuk mengantisipasi maraknya globalisasi perdagangan dan perubahan teknologi informasi.
           












Pendekatan Pemasaran Agribisnis Kelapa Sawit

Kelapa Sawit merupakan salah satu komoditas unggulan negara kita. Pada saat sekarang ini, komoditas kelapa sawit masih tetap menjadi komoditas perkebunan yang penting dan menjanjikan, mengingat hasilnya (minyak kelapa sawit dan inti sawit) merupakan bahan baku industri sekaligus komoditas ekspor yang sangat penting karena kemanfaatannya yang sangat luas. Negara kita Indonesia menduduki peringkat ke dua terbesar negara – negara penghasil Kelapa Sawit dunia. Sejalan dengan tingginya minat untuk memperkebunkan Kelapa Sawit, pemerintah kita memberikan semacam tawaran dan kemudahan untuk membangun perkebunan kelapa sawit melalui Program Revitalisasi Perkebunan. Program ini adalah merupakan sebuah langkah dalam rangka menindaklanjuti kebijakan pemerintah tentang Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kelautan (RPPK) yang dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono pada bulan Juni 2005 di Jati Luhur, Jawa Barat. Hal ini tentunya menjadi sebuah komitmen dalam upaya pemerintah menurunkan jumlah pengangguran dan kemiskinan yang pada saat sekarang ini sudah menjadi dilema besar bagi negeri ini.
Sesuai dengan Visi Perkebunan 2020 yaitu sebagai sumber kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah menempatkan perkebunan kelapa sawit sebagai unggulan nasional. Dalam kontek ini pengembangan industri kelapa sawit harus menghasilkan produk hulu hingga hilir serta pengembangan produk samping secara industrial. Maka pendekatan yang akan ditempuh adalah ”Pengembangan Klaster Industri Berbasis Kalapa Sawit” (Media Perkebunan, 2009). Program ini melibatkan perusahaan dibidang usaha perkebunan sebagai mitra pengembangan dalam pembangunan kebun, pengolahan dan pemasaran hasil. Di sisi lain pihak perbankan juga dilibatkan untuk menyalurkan kredit dalam mambantu pembiayaan..
Program Revitalisasi Perkebunan sendiri adalah upaya percepatan pengembangan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang didukung kredit investasi perbankan dan subsidi bunga oleh pemerintah dengan melibatkan perusahaan di bidang usaha perkebunan sebagai mitra pengembangan dalam pembangunan kebun, pengolahan dan pemasaran hasil. Diharapkan dengan program ini, mampu meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat melalui pengembangan perkebunan serta meningkatkan penguasaan ekonomi nasional dengan mengikutsertakan masyarakat (petani/pekebun) dan pengusaha lokal.
Mari kita kembangkan komoditi kelapa sawit di negeri ini tentunya dengan sistem dan tehnik pertanian yang baik, dengan demikian eksistensi atau keberadaan tanaman ini semangkin di cintai masyarakat kita.






1 komentar:

  1. Trimaksih untuk nyai kanjen dewi sinta purbasari karna berkat nyai sy bisa menbayar utang sy yang bgitu bnyak dengan bantuan lewat pesugihanyaa oleh karna it bagi saudara saudaraku dijawa maupun di luar jawa yg ingin mendapatkn kemudahan jalan dngn mencari modal usaha mnbayar utang yg menunpuk silahkn anda meminta bantuan lansung dri nyai dewi sinta purbasari silahkan hub lansun no nyai dewi sinta purbasari tampa perantara silahkan hub lansung di no nyikanjen no tlvng 082247121116. Dengan segenap keluaraga besar muhammad yasin - bandung jawa barat mengucapkan banyak trimaksih kepada nyikanjen purbasari wassalama .

    BalasHapus